Selasa, 20 November 2012

Dewa Kuno Ciptakan Tradisi Sama Di Seluruh Dunia


Dewa Kuno mengajarkan tradisi yang sama diseluruh dunia, dimulai dari pembuatan struktur bangunan piramid, pemujaan, tarian, hingga simbol-simbol yang sama diseluruh budaya.

Jauh sebelum kedatangan Colombus, suku asli daratan Amerika dan orang-orang didaratan Eropa dan Mesir sudah berkomunikasi dan saling memahami tanpa perlu mempelajari bahasa masing-masing. Sebuah misteri peradaban yang mungkin belum bisa terpecahkan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain, melalui simbol dan tradisi yang mirip.
Dalam beberapa tradisi keagamaan, legenda, dan adat istiadat penduduk asli Amerika sangat mirip dengan peradaban di Eropa pra-Colombus. Namun menurut pendapat sejarawam hal ini hanya kebetulan karena tidak ada kontak antara kedua daerah sebelum Columbus melintasi benua ini. Bangsa Viking mencapai Amerika Utara sebelum Colombus, Gavin Menzies dalam bukunya ’1434: The Year a Magnificent Chinese Fleet Sailed to Italy and Ignited the Renaissance’ menjelaskan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sebuah armada China sebelumnya juga pernah mengunjungi daerah ini.

Tradisi Dewa Kuno Di Seluruh Dunia

Cukup banyak bukti adanya hubungan antara peradaban kuno dan Dunia Baru (dibentuk masa Colombus) yang sering berbentuk aspek-aspek tertentu dari agama Dewa Kuno dan dianut orang-orang di seluruh peradaban awal di dunia. Menurut legenda sejarah peradaban kuno bahwa manusia di bumi diajarkan oleh seorang Guru Besaryang mengunjungi dunia ini beberapa ribu tahun yang lalu, dan kemudian menghancurkan ras manusia kuno yang jahat dengan banjir besar, banjir yang diperkirakan banjir besar telah terjadi sekitar 3000 SM.
Chichen Itza, dewa kuno, piramid maya
Chichen Itza / Credit: mexicotoday.org
Cerita tentang kunjungan Dewa Kuno dimasa pra banjir besar diwariskan dari generasi ke generasi di seluruh dunia. Deskripsi yang sama diceritakan turun temurun, sama seperti yang diceritakan orang-orang di Mesir dan Amerika. Peralatan berteknologi tinggi konon dibawa Dewa Kuno yang dikabarkan memiliki beberapa fungsi dan terkait dengan penguasa di seluruh peradaban kuno dan Dunia Baru.
Simbolisme sering digunakan untuk mengekspresikan keyakinan agama, seperti simbol lingkaran konsentris dimana orang-orang Sumeria kuno menggunakannya ketika berhubungan dengan Dewa Ea. Batu ukiran di beberapa negara Eropa juga terukir di puncak gunung Amerika Selatan. Hal ini juga menjadi salah satu desain mistis di Gurun Nazca Peru dan disinggung dalam legenda Amerika Utara.
Desain Klasik Labyrinth ditemukan di berbagai belahan dunia dimulau dari Kepulauan Inggris hingga ke Mesir, India, Afghanistan dll. ‘Tanda positif yang dilingkari’ merupakan simbol populer di kedua di kalangan penduduk asli Amerika dan Celtic, dan ketika agama Kristen tiba di Eropa, hal itu diadopsi oleh Gereja sebagai bentuk salib.
Berbagai jenis hewan secara simbolis berhubungan dengan Dewa Kuno dan beberapa dari mereka menjadi objek untuk disebah. Beberapa hewan suci dikorbankan untuk para Dewa Kuno baik di peradaban terdahulu maupun di Dunia Baru. Seperti ular yang terkait dengan makhluk ekstra-terestrial dan dihormati selama ribuan tahun bahkan di negara-negara di mana tidak ada ular.

Dewa Kuno Dalam Legenda

Orang-orang merayakan festival dengan tarian ular bahkan ular hidup di rumah mereka. Ketika Pizarro tiba di Peru, suku Inca keliru berpikir bahwa Dewa dan teman-temannya telah kembali dan menjadi penguasa mereka. Atahualpa telah mengatur semuanya untuk bertemu dengan Spanyol di Cassamarca, di Kuil Ular di mana ular terukir disana.
Ada sesuatu yang istimewa dalam legenda ular Sumeria yang berhubungan dengan DewaAnnunaki yang ditemukan dalam legenda dan seni keagamaan di Timur Tengah, Mesir Kuno, Asia Tengah dan Barat Afrika. Hal ini juga ditemukan pada agama di Amerika Tengah, diantarasuku Aztec dan suku Maya.
Piramida banyak dibangun di berbagai wilayah dunia terbuat dari batu bata dan tanah liat. Bangunan ini dianggap sebagai monumen keagamaan atau makam bangsawan, seperti Gunung Olympus di Yunani Kuno yang dikaitkan dengan dewa. Untuk merasakan kedekatan manusia pada dunia para Dewa Kuno, maka kuil dibangun di tempat-tempat yang tinggi.
Tapi semua bangunan Dewa Kuno memiliki geometri suci sama yang dimasukkan ke dalam desain Piramida Mesir, Timur Tengah, Amerika Tengah dan Selatan. Dan kokain pernah ditemukan di beberapa mumi Mesir, tapi pernyataan ini ditolak secara konservatif karena menurut mereka tidak pernah terjadi hubungan antara Mesir dan Amerika yang menjadi sumber kokain.
Dewa Kuno berperan penting dalam agama terdahulu baik di peradaban kuno dan Dunia Baru, situs agama banyak yang selaras dengan Soltis dan Ekuinoks. Ursa dan Orion muncul dalam tradisi agama di benua Eropa, Amerika dan Afrika, terkait perbintangan dan keyakinan sama seperti Pleiades. Di banyak negara, musim pertanian dimulai ketika muncul bintang Pleiades dan upacara khusus dirayakan pada waktu tertentu sepanjang tahun. Beberapa kalender peradaban kuno dan Dunia Baru juga diatur melalui Pleiades.
Bukti menarik adanya kontak antara Amerika dan negeri Timur, Profesor Gualberto Zapata Alonzo dalam bukunya ‘An Overview of the Mayan World’ menyebutkan bahwa orang Indian Meksiko dan orang-orang Jepang dapat memahami bahasa satu sama lain tanpa menggunakan penerjemah.
Alonzo juga menyebutkan bahwa sebuah buku tahun 1969 yang ditulis Don Ignacio Magaloni Duarte (Educador del Mundo) melampirkan foto-foto mangkuk dari Babilonia dengan ornamentasi Maya dan Vas Asyur, dengan jenis yang sama dari desain yang ditemukan di kuil Maya. Ada juga angka suci (9) dalam beberapa agama awal khususnya diterpakan pada suku Maya dan Cina yang keduanya membangun struktur keagamaan sembilan tingkat. Jumlah yang sama sering muncul dalam mitologi Norse dan dalam banyak legenda di seluruh wilayah Utara.

Tradisi Misterius Olmecs

Olmecs, sampai saat ini tidak diketahui dari mana mereka berasal tetapi beberapa patung batu besar memiliki fitur Afrika, Semit dan Oriental yang menunjukkan bahwa Olmecs merupakan ras campuran. salah satu batu prasasti Olmec di La Venta terdapat representasi kelompok Dewa Kuno yang diidentifikasi sebagai Dewa Pencipta suku Maya. Dalam tradisi agama yang tercatat dalam Quiche-Maya Popul Vuh, sangat mirip dengan dewa-dewaSumeria kuno. Dan ada tradisi asli yang populer di Amerika Tengah terdengar seolah-olah diadopsi dari Kitab Kematian Mesir (Egyptian Book of the Dead).
Tidak ada arti khusus pada fitur Afrika dalam beberapa situs kepala batu Olmec tetapi beberapa peneliti alternatif telah mencoba untuk mengidentifikasi Olmec dengan suku-suku di Afrika. Legenda ular terkait Dewa Kuno di Afrika Barat dan Amerika Tengah, tradisi suku sangat mirip di Amerika Tengah-Barat dan Afrika Timur.
Banyak pernyataan kontroversial tentang hubungan antara peradaban kuno dan Dunia Baru, salah satunya penulisan Phoenix dan Ogham yang ditemukan di bebatuan Amerika Utara. Dikatakan bahwa pada tahun 1976 sisa-sisa Romawi kuno ditemukan 15 mil dari pantai Rio de Janeiro-Brazil. Ada juga legenda bahwa Pangeran Welsh (Madoc) dan para pengikutnya melakukan perjalanan kembali ke Amerika pada tahun 1170, dan Indian Mandan merupakan keturunan dari mereka.
Beberapa sarjana alternatif meyakini bahwa Easter Island di Pasifik merupakan bagian dari benua yang hilang, yang bisa dibuktikan melalui patung-patung misterius batu bertelinga panjang. Salah satu legenda Easter Island memiliki kemiripan cerita legenda yang sama dengan orang-orang di Polinesia Hawaii dan di antara masyarakat asli Amerika.
Banyak sejarawan mengabaikan fakta bahwa tradisi beberapa penduduk asli Amerika Utara sangat mirip dengan peradaban awal Amerika Tengah dan Selatan. Dan akhirnya pergantian kalender Maya Desember 2012 telah disalahpahami, hal ini bukan cerita akhir dunia walaupun banyak orang khawatir dan meyakini. Padahal tanggal ini sangat penting dalam tradisi keagamaan suku Maya terkait Dewa Kuno.

0 komentar:

Posting Komentar